Saturday 31 May 2014

TK – TK DI NEGARA LAIN



TK – TK DI NEGARA LAIN
                                                                                                Oleh : Rantinah Sastra
            Dalam bahasa Inggris ada istilah kindergarten. Istilah ini sebenarnya berasal dari literatur bahasa Jerman `kindergarten` yang dalam bahasa Inggris bisa sama arti dengan children`s garden. Dalam bahasa Indonesia istilah ini diterjemahkan sebagai `taman kanak-kanak`. Kindergarten atau children`s garden atau taman kanak-kanak merupakan sebuah institusi pendidikan untuk anak pra sekolah. 
Taman kanak-kanak digagas pertama kali Friedrich Frobel pada tahun 1837 di Bad Blankenburg, Jerman.  Taman kanak-kanak gagasan Friedrich Frobel dijadikan sebagai tempat bermain dan berkegiatan anak, sekaligus menjadi tempat anak belajar bersosialisasi sebagai persiapan untuk memasuki sekolah dasar. Friedrich Frobel menggunakan istilah garden atau kebun karena menurutnya, anak-anak ibarat tanaman di kebun yang harus dirawat dan dipelihara dengan baik.
            Dalam perkembangannya, istilah kindergarten digunakan oleh negara-negara lain di dunia untuk menyebut berbagai jenis institusi pendidikan bagi anak antara usia 2 – 7 tahun, tergantung pada konsentrasi tiap-tiap negara. Beberapa kegiatan yang dikembangkan oleh Friedrich Frobel juga digunakan oleh taman kanak-kanak di seluruh dunia. Meskipun mungkin dengan nama atau istilah yang berbeda untuk tiap negara. Menyanyi dan bertumbuh menjadi sebuah satu kesatuan tak terpisahkan dalam proses belajar (anak). Permainan, kegiatan, pengalaman, dan interaksi sosial saat ini menjadi aspek utama dalam pengembangan pengetahuan dan ketrampilan anak.
            Lain negara lain pula istilah  dan sistem pendidikannya. Namun pada hampir semua negara di dunia sepakat bahwa kindergarten atau taman kanak-kanak merupakan bagian dari sistem pendidikan prasekolah. Berikut ulasan tentang istilah dan sistem paud dari beberapa negara di dunia.

JERMAN
            Pendidikan prasekolah di Jerman dikenal sebagai Kindergarten atau Kita, singkatan dari kindertagesstate. Kita atau kindertagesstate dalam bahasa Inggris sepadan dengan istilah children`s daycare center. Dalam bahasa Indonesia sepadan dengan istilah taman kanak-kanak. Namun, anak-anak yang tertampung dalam Kita berkisar antara usia 3 – 6 tahun, dan tidak menjadi salah satu bagian dari sistem pendidikan sekolah. Umumnya, taman kanak-kanak di Jerman dikelola oleh pemerintah kota, gereja, atau yayasan sosial. Sekolah di taman kanak-kanak di Jerman tidak harus membayar alias bisa gratis. Akan tetapi ada juga taman kanak-kanak yang mewajibkan orang tua anak membayar sebagian atau seluruh biaya pendidikan, tergantung pada kebijakan pemerintah kota dan pendapatan orang tua. Semua pengajar di Kita berpendidikan minimal D3, atau setidaknya berada di bawah pengawasan lembaga khusus selama pendidikannya.  

            Kegiatan di  Kita  bisa dimulai dari pukul 07.00 pagi hingga pukul 17.00, atau bisa lebih lama bagi kinderkrippe (penitipan anak). Kinderkrippe (penitipan anak) untuk anak usia 8 minggu sampai dengan 3 tahun. Ada juga kinderkrippe yang berkoordinasi dengan sekolah dasar (SD) sehingga memungkinkan kinderkrippe menerima anak sekolah usia 6 sampai 10 tahun yang sepulang sekolah ingin menghabiskan waktunya di kinderkrippe sambil menunggu orang tuanya kembali dari bekerja. Di seluruh asrama disediakan perawat khusus yang disebut tagesmutter. Tagesmutter  adalah orang yang bekerja pada beberapa institusi prasekolah. Akan tetapi bekerja secara independen di rumah sendiri untuk merawat 3 – 5 anak di atas 3 tahun. Para perawat ini didukung dan diawasi oleh pemerintah kota.
            Di jerman ada istilah Vorschule  yang berarti preschool  atau prasekolah. Istilah tersebut digunakan untuk menyebut  Kita  dan jenjang sekolah yang wajib ditempuh sebelum memasuki sekolah dasar. Keduanya dikelola secara berbeda oleh pemerintah Jerman.


BELANDA
            Di Belanda kindergarten disebut kleuterschool. Sepeninggal Friedrich Frobel, yaitu mulai pertengahan abad ke-19 hingga pertengahan abad ke-20 di Belanda muncul istilah Frobelschool. Namun seiring waktu bergulir, penggunaan istilah Frobelen (frobelschool) dalam percakapan sehari-hari mulai berkurang. Hingga pada tahun 1985, istilah tersebut digunakan untuk membedakan antara bentuk pendidikan tak wajib (bagi anak usia 4-6 tahun), dan pendidikan yang wajib ditempuh oleh anak usia 6-12 tahun. Anak usia 6-12 tahun harus mendaftar di lagere school  atau sekolah dasar (SD). Setelah tahun 1985, keduanya telah diintegrasikan dalam satu bentuk pendidikan yang disebut basisonderwijs (istilah bahasa Belanda untuk pendidikan dasar). Negara juga menawarkan layanan penitipan anak baik oleh swasta maupun yang dibiayai pemerintah, yang sebenarnya tidak wajib, tetapi sangat populer di Belanda.
 


INGGRIS
            Istilah kindergarten (taman kanak-kanak) jarang digunakan untuk mengistilahkan pendidikan prasekolah di Inggris. Pendidikan prasekolah di Inggris lebih dikenal dengan istilah nursery (penitipan anak) atau playgroup (kelompok bermain). Meskipun demikian, kindergarten digunakan oleh organisasi-organisasi khusus misalnya forest kindergarten, dan kadang digunakan dalam penamaan jasa penitipan anak yang dikelola swasta yang menyediakan jasa penitipan  full-day bagi orang tua yang bekerja.
            Di Inggris, sebelum masuk ke sekolah dasar, anak harus masuk preschool. Anak boleh masuk ke nursery pada usia 3 atau 4 tahun. Anak-anak di bawah usia 3 tahun masih sulit diorganisasi. Oleh karena itu, sebaiknya anak-anak dibimbing di rumah oleh orang tua.

Beberapa nursery jadi satu dengan sekolah negeri, tetapi beberapa di antaranya dikelola oleh swasta. Pemerintah menyediakan dana sehingga semua anak dari usia 3 tahun sampai menjelang masuk SD dapat menerima pelajaran 5 kali per minggu dengan durasi 2,5 jam tiap sesi. Demikian juga beberapa nursery  yang dikelola oleh swasta. Orang tua yang bekerja seminggu penuh (6 atau 7 hari) juga bisa membayar uang tambahan sebesar £55 (belum termasuk pajak) per minggunya. Tambahan biaya tersebut digunakan untuk tambahan biaya jasa penitipan anak selama 1-2 hari tersebut.

HONGKONG
            Di Hongkong dikenal istilah Pre-primary Services. Istilah ini mengacu pada undang-undang tentang pendidikan dan pemeliharaan anak-anak di taman kanak-kanak dan pusat penitipan anak. Kindergarten (taman kanak-kanak) berada di bawah naungan departemen pendidikan, menyediakan jasa bagi anak-anak usia 3-6 tahun. Sementara itu, Child Care Centres (jasa penitipan anak) berada di bawah naungan Departemen Kesejahteraan Sosial. Pelayanan di Jasa Penitipan Anak ini meliputi asrama, catering untuk anak usia 2-3 tahun, penitipan bayi, dan perawatan bayi sejak lahir hingga berusia 2 tahun.
            Saat ini, sebagian besar taman kanak-kanak di Hongkong berlangsung setengah hari (half day). Sistem half day diterapkan baik di taman kanak-kanak kelas tinggi, kelas rendah, dan kelas penitipan anak. Sebagian kecil taman kanak-kanak berlangsung sehari penuh (full day). Di Child Care Centres (Jasa Penitipan Anak) tersedia layanan half day dan  full day, tetapi sebagian besar sistem full day.

            Tujuan penyelenggaraan pendidikan prasekolah di Hongkong yaitu untuk menyediakan lingkungan belajar yang tenang dan menyenangkan. Lingkungan belajar yang tenang dan menyenangkan dapat merangsang aspek-aspek penting perkembangan anak sehingga anak berkembang dengan seimbang. Aspek-aspek penting kemampuan anak tersebut meliputi aspek fisik, intelektual, bahasa, sosial, emosional, dan estetik.
            Untuk membantu meningkatkan budaya evaluasi diri di taman kanak-kanak dan menyediakan referensi bagi masyarakat dalam mencari pendidikan prasekolah yang berkualitas, Departemen Pendidikan telah mengembangkan performance indicators bagi lembaga pendidikan prasekolah di Hongkong. Sejak tahun ajaran 2000/2001 telah dikeluarkan Quality Assurance Inspection (Pemeriksaan Jaminan Kualitas) demi mendukung peningkatan kualitas pendidikan anak usia dini di Hongkong.

JEPANG
                Di Jepang, pendidikan anak usia dini dimulai di rumah. Di Jepang sudah banyak buku dan acara televisi yang sengaja disajikan untuk membantu orang tua mendidik anak-anak prasekolah. Hal ini membuat orang tua bisa mendidik anak-anak dengan lebih efektif. Pendidikan yang diajarkan orang tua di rumah meliputi pendidikan tata krama, membiasakan diri berprilaku baik, permainan yang terorganisasi, kemampuan verbal atau berkomunikasi, dan kemampuan berhitung. Orang tua benar-benar menyadari pentingnya pendidikan anak usia dini bagi persiapan memasuki pre-school.

                Di Jepang, kindergarten atau taman kanak-kanak disebut youchin. Youchin umumnya dikelola dan ditangani oleh perempuan-perempuan muda lulusan dari perguruan tinggi. Youchin berada di bawah pengawasan menteri pendidikan, tetapi tidak menjadi bagian dari sistem pendidikan nasional Jepang. Sebanyak 58% youchin yang ada di Jepang dikelola oleh swasta, dan 77% orang tua memilih mendaftarkan anak-anak mereka di youchin swasta. Selain youchin, ada juga hoikuen. Hoikuen juga pendidikan anak usia dini, tetapi di hoikuen tidak diajarkan calistung (baca tulis hitung). Hoikuen hanya semacam penitipan anak atau playgroup. Anak-anak di hoikuen dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok anak usia 0-2 tahun dan kelomook anak usia 3-5 tahun. Hoikuen berada di bawah pengawasan menteri tenaga kerja.

                Di hoikuen anak baru dikenalkan dengan berbagai konsep, misalnya konsep waktu. Guru memberi tahu, “anak-anak, kegiatan makan akan dihentikan jika jarum panjang sampai pada angka 6.” Bila suatu kegiatan besar akan dimulai, misalnya tanggal 8 Juli, guru akan memberi tahu, “ Kita akan mulai bermain air pada tanggal 8. Ayo kita hitung bersama-sama pakai jari tangan.. 1, 2, 3,…dst.” Bila sebuah kegiatan akan dimulai empat hari lagi, guru akan memberi tahu, “Setelah kalian tidur malam di rumah empat kali, kita akan mulai bermain air.” 

                                                                                                                                     dikutip dari : Pelangi IGTKI Juni 2012